Sejarah perkembangan agama Buddha di dunia ini merupakan hal yang
sangat penting bagi setiap manusia. Karena minat setiap manusia kurang
mengenai sejarah dalam keingin-tahuan tentang perkembangan agama Buddha
di dunia. Agama Buddha yang secara historis dan filosofis telah menjadi
bagian dari peradaban dunia yang nilai-nilai filsafati, budaya, politis
dan yang berkaitan dengan perkembangan dunia secara lokal maupun global
telah mendarah daging menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perubahan
dan perkembangan suatu bangsa, khususnya di Asia. Sejarah perkembangan
agama Buddha dianggap dimulai di daerah hulu Sungai Indus sekitar 33.000
tahun yang lalu, tepatnya di Mahenjo Daro dan Harappa. Pada mulanya
penduduknya tidak seperti sekarang tetapi memiliki perawakan yang kecil,
berkulit hitam, dan berambut keriting yang lebih dikenal sebagai bangsa
Dravida. Setelah masuknya bangsa Arya yang membawa serta kebudayaannya,
membuat peradaban bangsa Dravida terdesak ke India bagian selatan.
Kedatangan bangsa Arya inilah yang menimbulkan adanya system kasta di
dalam struktur masyarakat India.
1. Tujuan
Pembuatan makalah yang bertema “Sejarah Perkembangan Agama buddha Dunia
1. Masyarakat dapat memahami sejarah Agama Buddha Di Dunia
2. Agar mahasiswa dapat mengenal sejarah perkembangan Agama Buddha di dunia
3. Menambah wawasan para pembaca.
1. Rumusan Masalah
1. Sejarah Peradaban India
2. Agama Buddha di Cina
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Peradaban India
Sejarah peradaban India dianggap dimulai di daerah hulu Sungai Indus
sekitar 33.000 tahun yang lalu, tepatnya di Mahenjo Daro dan Harappa.
Pada mulanya penduduk tidak seperti sekarang tetapi memiliki perawakan
yang kecil, berkulit hitam, dan berambut keriting yang lebih dikenal
sebagai bangsa Dravida. Setelah masuknya bangsa Arya yang membawa serta
kebudayaannya membuat peradaban bangsa Dravida terdesak ke bagian
selatan. Dalam hal ini bangsa Arya menjadi bertambah pesat. Agama Budha
tumbuh di India tepatnya bagian Timur Laut. Agama Budha muncul sebagai
reaksi terhadap domonisi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual
keagamaan dalam masyarakat India. Selain itu adanya larangan bagi orang
awam untuk mempelajari kitab suci. Bahkan sebelumnya kaum ksatria dan
raja harus tunduk kepada Brahmana. Sidharta memandang bahwa sistem kasta
dapat memecah belah masyarakat bahkan sistem kasta dianggap membedakan
derajat dan martabat manusia berdasarkan kelahiran. Oleh karena itu,
Sidharta berusaha mencari jalan lain untuk mencapai moksa yang kemudian
berhasil ia peroleh di Bodhgaya (tempat ia memperoleh penerangan agung).
Pahamnya disebut agama Budha. Menurut agama Budha kesempurnaan
(Nirwana) dapat dicapai setiap orang tanpa harus melalui bantuan
pendeta/ kaum Brahmana. Setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang
sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut asalkan ia mampu mengendalikan
dirinya sehingga terbebas dari samsara. Sidharta Gautama dikenal
sebagai Budha atau seseorang yang telah mendapat pencerahan. Sidharta
artinya orang yang mencapai tujuan. Sidharta disebut juga Budha Gautama
yang berarti orang yang menerima bodhi.
1) buddhisme awal.
Sejarah perkembangan agama Buddha tidak lepas dari bantuan raja-raja yang mendukung agama Buddha, di antaranya adalah :
a. Ajatasatu
Raja dari kerajaan Magadha yang memberi sokongan dana pada saat
diadakannya sangha samaya pertama di goa Satapani, Rajagaha. Dalam
sangha samaya ini untuk pertama kalinya ajaran Buddha diulang dan
dikumpulkan setelah parinibbananya Buddha Gotama.
b. Ashoka wardhana
Asoka pada awalnya beragama Hindu dan memiliki perangai yang
menakutkan dan kejam. Jika ada kerajaan lain yang tidak mau tunduk
kepada Asoka maka kerajaan tersebut akan diserang dan dijadikan daerah
jajahan. Namun setelah mengenal ajaran Buddha asoka mulai berubah
perangainya. Asoka ikut menyebarkan agama Buddha ke luar India dengan
mengirimkan banyak dharmaduta-dharmaduta ke tempat yang berlainan serta
mendirikan banyak prasasti yang berisi tentang ajaran-ajaran agama
Buddha. Asoka juga mengirimkan putra-putrinya yaitu bhikkhu Mahinda dan
bhikkhuni Sanghamitta ke Ceylon untuk menyebarkan agama Buddha di sana.
Sanghayana ke-3 diadakan di pataliputta waktu pemerintahan asoka,
dikarenakan adanya perselisihan diantara sekte terhadap pemahaman akan
kitab suci tipitaka.
1. Agama Buddha di Cina
Buddhisme atau 汉 传 (fójiào) pertama kali dibawa ke Cina dari India
oleh para misionaris dan pedagang di sepanjang Jalan Sutra yang
menghubungkan Cina dengan Eropa pada akhir Dinasti Han (202 SM - 220 M).
Pada saat itu, Buddhisme India sudah lebih dari 500 tahun, tetapi
iman tidak mulai berkembang di China sampai penurunan dari Dinasti Han
dan mengakhiri keyakinan ketat Konfusianisme.
Sebelum agama Buddha masuk di Cina, masyarakat Cina sudah memiliki
kepercayaan sendiri, yakni Kong Hu Chu yang diajarkan oleh Confusius,
dan Tao yang diajarkan oleh Lao Tzu. Confusius mengajarkan tentang “jen”
sebagai azas kesatuan, sedangkan Lao Tzu mengajarkan tentang “Tao Te
Ching”. Agama Buddha mulai berkembang di Cina sekitar abd ke-2 s.M
melalui Asia Tengah serta mulai berpengaruh pada masa pemerintahan
kaisar Ming (58-75 M).
Dalam filsafat Buddha . Ada orang-orang yang mengikuti Buddhisme
Theravada tradisional, yang melibatkan meditasi yang ketat dan membaca
lebih dekat dari ajaran asli Sang Buddha. Buddhisme Theravada menonjol
di Sri Lanka dan sebagian besar Asia Tenggara.
Agama Buddha yang memegang di Cina adalah Mahayana Buddhisme, yang
mencakup berbagai bentuk seperti Buddhisme Zen, Pure Tanah Buddhisme dan
Buddhisme Tibet - juga dikenal sebagai Lamaism.
Mahayana Buddhis percaya di banding yang lebih luas dengan ajaran
Buddha dibandingkan dengan pertanyaan filosofis yang lebih abstrak
diajukan dalam Buddhisme Theravada. Buddha Mahayana juga menerima Buddha
kontemporer seperti Amitabha, Buddha Theravada yang tidak.
Buddhisme mampu untuk secara langsung menjawab konsep penderitaan
manusia - yang memiliki daya tarik yang luas untuk orang Cina yang
berurusan dengan kekacauan dan perpecahan negara berperang bersaing
untuk kontrol setelah jatuhnya Han.
Banyak etnis minoritas di China juga mengadopsi ajaran Buddha. (Lihat grafik)
Persaingan dengan Taoisme
Ketika pertama kali diperkenalkan, Buddhisme menghadapi kompetisi
dari pengikut . Sementara Taoisme (juga disebut Taoisme) sama tuanya
dengan Buddhisme, Taoisme adalah adat untuk Cina.
Taois tidak memandang hidup sebagai penderitaan. Mereka percaya dalam
masyarakat dipesan dan moralitas ketat, tetapi mereka juga memegang
keyakinan mistis yang kuat seperti transformasi utama, di mana jiwa
hidup setelah kematian dan perjalanan ke dunia yang abadi.
Karena dua keyakinan sangat kompetitif, banyak guru dari kedua sisi
dipinjam dari yang lain. Hari ini banyak orang Cina percaya pada
unsur-unsur dari kedua sekolah pemikiran.
Buddhisme sebagai Agama Negara:
Popularitas Buddhisme, menyebabkan konversi cepat untuk Buddhisme
kemudian oleh penguasa Cina. Sui dan Dinasti Tang berikutnya semua
diadopsi Buddha sebagai agama mereka.
Agama ini juga digunakan oleh penguasa asing dari Cina, seperti
Dinasti Yuan dan Manchu, untuk menghubungkan dengan Cina dan membenarkan
kekuasaan mereka. Para Machus diupayakan untuk menarik paralel antara
agama Buddha. agama asing, dan pemerintahan mereka sendiri sebagai
pemimpin asing.
Kontemporer Buddhisme:
Meskipun pergeseran China untuk ateisme setelah Komunis menguasai
Cina pada tahun 1949, Buddha terus tumbuh di Cina, terutama setelah
reformasi ekonomi pada tahun 1980an.
Saat ini ada diperkirakan pengikut agama Buddha di Cina dan lebih dari 20.000 kuil Buddha. Ini adalah agama terbesar di Cina.
Aliran-aliran agama Buddha yang berkembang di Cina secara garis besar
ada dua paham, yaitu : 1. aliran paham atta, 2. aliran paham anatta.
1. 1. Aliran Theravada
Aliran Theravada pada mulanya terbagi atas tiga aliran, antara lain :
Cheng-shih (Sautrantika), Chu-she (Vaibhashika), Lu. Ketiga aliran ini
tidak berumur lama karena kalah dari aliran-aliran baru dari mazhab
Mahayana.
1. 2. Aliran Mahayana
ada beberapa aliran dalam mazhab Mahayana, antara lain : San-lun,
We-shih, Tien-tai, Hua-yen, Chan, Ching-tu,Chen-yen. Diantara ketujuh
aliran tersebut hanya empat yang paling berpengaruh, yaitu : Tien-tai,
Hua-yen, Chan, Ching-tu.
Tokoh-tokoh agama Buddha di Cina.
1. Kumarajiva (Ci-mo-lo-shi)
Kumarajiva berasal dari kashmir. Tinggal di Cina mulai awal abad ke-5
M dan memimpin lembaga yang bertugas menterjemah kitab suci agama
Buddha ke dalam bahasa Cina. Terjemahannya meliputi 300 jilid buku.
Kumarajiva meninggal pada tahun 413 M.
2. Paramartha (Po-lo-mo-tho)
Paramatha berasal dari Ujjain dan dikirim ke Cina oleh raja Magadha,
tahun 548 M tiba di Nanking. Paramatha meniggal dalam usia 71 tahun pada
tahun 568 M. Meninggalkan karya terjemahan sebanyak 70 judul kitab
agama Buddha.
Jalur utara banyakan dari mazhab Mahayana karena mazhab Hinayana
(Theravada) kurang dapat di terima karena hidup dengan empat musim
dengan tuntutan vinaya(aturan) yang ketat dan harus meninggalkan
kehidupan duniawi berat karena masyarakat akan kehilangan banyak tenaga
produktif. Meski demikian awal perkembangannya banyak menemui kesulitan,
penyebabnya antara lain anjuran untuk menjadi Bhiksu bertentangan
dengan anak laki2 harus bertanggung jawab dan berbakti pada oragn tua
dan leluhur. tapi fleksibilitas mazhab Mahayana terhadap tradisi dan
budaya tanpa menghilangkan inti ajaran Buddha membuat masyarakat Cina
secara luas dapat menerimanya. Sementara itu aliran-aliran baru dari
India terus masuk ke Cina. dan berpengaruh besar terhadap Ajaran Buddha
Sakyamuni. Kedudukan sentral Buddha Sakyamuni tergantikan dengan
Buddha-Buddha lain yang dibabarkan oleh Sakyamuni sebelumnya yaitu :
Buddha Amitabha dan Buddha Mahavairocana. Padahal keberadaan Buddha2
tersebut sebenarnya dibabarkan untuk mematahkan pandangan "hanya satu
Buddha" Akibat kekeliruan ini, Agama Buddha di Cina bercampur-aduk
dengan ajaran di luar Buddha sehingga menemui keruntuhannya. Dengan
demikian Agama Buddha berangsur-angsur mengalami sinkretisme dengan
filsafat tradisional Cina yaitu Konfucianisme dan Taoisme.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan agama Buddha tidak bisa lepas dari usaha-usaha
Dharmaduta-Dharmaduta yang berjuang keras dalam mengembangkan agama
Buddha. Raja Asoka termasuk salah satu raja yang aktif dalam
mengembangkan agama Buddha dengan mengirimkan Dharmadutanya ke berbagai
penjuru dunia. Dalam perkembangannya agama Buddha menjumpai tidak
sedikit halangan termasuk dari berbagai agama bahkan dari aliran-aliran
agama Buddha sendiri demi untuk kepentingan mereka pribadi.
Agama Buddha mengalami kemunduran di India yang merupakan tempat
lahirnya Agama Buddha, dikarenakan mulai kembalinya pengaruh dari agama
Brahma dan terpecahnya agama Buddha menjadi beberapa aliran atau sekte
yang saling mempertahankan pendapatnya dan kitab yang digunakannya. Saat
ini agama Buddha mulai menggema kembali di dunia, terutama di barat
dimana orang-orang barat ingin mencari hal-hal yang bersifat spiritual
yang di dunia barat sendiri sulit untuk mendapatkannya. Sehingga mereka
mencarinya ke daerah timur (asia) yang sejak dulu terkenal dengan
pusat-pusat spiritualnya dan tokoh-tokoh agamanya.
Dalam perkembangan agama buddha didunia sekarang ini sangat prsat
sekali dibanding zaman yang dulu terutama dibelahan bumi bagian barat
(Amerika dan eropa). Orang-orang dibarat saat ini lebih menyukai
spritual dan filsafat orang-orang timur, dimana terjadi kebalikanya
oarang timur lebih menyukai hal-hal yeng bersifat modern dan kapitalis
yang dimiliki orang barat
DAFTAR PUSTAKA
• Conze, Edward, Sejarah Singkat Agama Buddha, Karaniya, Jakarta, 2010. cet. I
• Memahami buddhayana, bandung. 1995. cet. 50
• Arifin, Menguak misteri ajaran agama-agama besar, PT. Citra mandala pratama,Jakarta.2004.
cet :11
• Tanggok, M. Ikhsan, Agama Buddha. Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009, cet. 1
• Wahyono Mulyadi. 1995. Sejarah perkembangan Agama Buddha. Jakarta: Dirijen Bimas Hindu Buddha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar